Follow Me !! ^^


Jumat, 28 Februari 2014

Sociology

Diposting oleh Unknown di 07.19


Ruang Lingkup Sosiology
A.      Apakah Sosiologi Itu?
Sosiologi sebagai salah satu  cabang ilmu pengetahuan social yang mempelajari tentang pola-pola hubungan antara manusia dan manusia, baik secara individu maupun secara kelompok yang berakibat pada lahirnya pola-pola social, di antaranya: nilai-nilai, norma-norma, dan kebiasaan yang dianut oleh manusia di dalam kelompok tersebut.
Kata sosiologi berasal dari kata latin socius yang artinya teman, dan kata bahasa yunani logos yang berarti cerita, diungkapkan pertama kali dalam buku yang berjudul “Cours De Philosophie Positive” karangan August Comte (1798 – 1857).
Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari :
·         Manusia yang hidup dalam kelompok yang disebut masyarakat.
·         Pola-pola hubungan antara manusia baik secara individu maupun secara kelompok.
·         Hubungan manusia dengan lembaga-lembaga social, seperti norma-norma dan kaidah-kaidah social; dan
·         Pola-pola kehidupan manusia kaitannya dengan kondisi lingkungannya.
Dengan demikian, substansi dari batasan sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia satu dan lainnya di dalam suatu kelompok berakibat timbulnya pola hubungan antarmanusia guna menghindari benturan antar individu, dan individu dengan kelompok. Atau secara singkat dapat didefinisikan bahwa sosiologi adalah ilmu yang berobjek pada pola-pola hubungan antar manusia.

B.      Objek kajian sosiologi
Objek kajian sosiologi yaitu manusia, dalam hal ini sosiologi mempelajari manusia dari aspek sosialnya yang sering disebut masyarakat.
Dari paparan tersebut jelas bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan masyarakat, yang di dalamnya terdapat pola-pola hubungan antarmanusia baik secara individu maupun kelompok serta akibat yang ditimbulkannya berupa nilai dan norma social yang dianut oleh anggota masyarakat tersebut.
C.      Perkembangan ilmu sosiologi
1.       August Comtee (1798 – 1857)
Comtee adalah seorang berkebangsaaan perancis yang pertama kali memberikan nama sosiologi pada ilmu yang mengkaji hubungan social kemasyarakatan ini sehingga ia mendapat julukan bapak sosiologi. Comtee telah menulis beberapa buah buku yang berisi pendekatan umum untuk mempelajari masyarakat. Sebagian dari paparan ilmiahnya adalah bahwa, agar bermanfaat ilmu sosiologi harus di dasarkan pengamatan, perbandingan, eksperimen (percobaan), dan metode historis. Ia berpendapat bahwa sosiologi harus didasarkan pada fakta-fakta yang objektif. Berdasarkan pendapat tersebut maka melalui sosiologi akan diperoleh kajian tentang masyarakat yang objektif.
Menurut Comte pengembangan pengetahuan manusia baik perseorangan maupun umat manusia secara keseluruhan, melalui tiga zaman atau tiga Stadia. Menurutnya, perkembangan menurut tiga zaman ini merupakan hukum yang tetap. Ketiga zaman  itu adalah Zaman Teologis, Zaman Metafisika dan zaman Ilmiah atau Positif.
1.       Jenjang teologi, artinya segala sesuatu dijelaskan dengan mengacu pada hal-hal yang bersifat adikodrati (kodrat yang bersifat ilahiah).
2.       Jenjang metafisika, artinya di tahap ini manusia memahami sesuatu dengan mengacu pada kekuatan-kekuatan metafisik (hal-hal yang berada di luar kemampuan akal pikirannya) atau hal-hal yang bersifat abstrak.
3.       Jenjang positif, artinya gejala alam dan gejala social dijelaskan secara deskriptif ilmiah (jenjang ilmiah).
Dalam hal ini comtee mengatakan bahwa sosiologi menempati peringkat teratas di dalam tingkatan ilmu-ilmu social sebab sosiologi merupakan induk dari ilmu-ilmu social. Ia membagi sosiologi dalam dua kelompok besar yaitu, statistika social yang mewakili stabilitas dan kemantapan, dan dinamika social yang mewakili perubahan.
2.       Karl Marx (1818 – 1883)
        Latar belakang pemikiran Karl Marx adalah eksploitasi besar-besaran yang dilakukan oleh kaum pemilik modal atau para pengusaha (kapitalis) yang disebut borjuis terhadap para buruh atau pekerja (proletar). Eksploitasi tersebut diwujudkan dalam bentuk jam kerja yang ditentukan sesuai dengan keinginan para pemilik modal dan pembagian upah yang tidak sebanding dengan pekerjaannya. Dengan kata lain, Karl Marx menuduh kemiskinan yang dialami oleh kaum proletar merupakan ciptaan borjuis akibat pemaksimalan jam kerja dengan upah yang amat rendah.
        Kondisi ini, menurut Marx, akan berimbas pada ketimpangan social yang sangat tajam yang bermuara pada ledakan revolusi social sebagai akibat daya tahan hidup kaum proletar yang sudah mencapai batas ketahanannya. Secara garis besar, sasaran revolusi tersebut adalah membentuk kehidupan masyarakat tanpa kelas (tidak ada lagi kelas-kelas social) dengan pola-pola pembagian ekonomi yang sama rata sama rasa. Dengan demikian tidak ada lagi ketimpangan social sebab kedudukan semua orang adalah sama. Keadaan masyarakat seperti ini yang disebut oleh Karl Marx sebagai masyarakat sosialis.
        Prediksi Marx akan ledakan revolusi akibat terlampauinya ambang batas ketahanan kaum proletar bersumber dari analisisnya akan eksistensi perjuangan kelas yang mewujud dalam pertentangankaun borjuis dan proletar serta berakhir dengan tersingkirnya kaum borjuis/kapitalis dari kehidupan social.
3.       Emile Durkheim (1858 - 1917)
Durkheim adalah salah seorang yang memelopori perkembangan sosiologi. Ia telah banyak melakukan penelitian terhadap berbagai lembaga dalam masyarakat dan proses social yang selanjutnya membagi sosiologi ke dalam tujuh bagian, yaitu:
1.       Sosiologi umum yang pembahasannya meliputi kepribadian individu dan kelompok manusia.
2.       Sosiologi agama yang membahas perilaku para penganut agama yang terinferensiasi (terbagi – bagi) dalam kelompok – kelompok agama yang berbeda-beda.
3.       Sosiologi yang membahas tentang perilaku kejahatan baik kejahatan secara individu maupun secara kelompok.
4.       Sosiologi hokum dan moral yang dominasi bahasan di dalamnya adalah tentang organisasi politik, social, perkawinan, dan keluarga.
5.       Sosiologi ekonomi yang bahasan materinya mencakup ukuran-ukuran penelitian dan kelompok kerja.
6.       Sosiologi yang membahas perilaku masyarakat perkotaan (urban society) dan perilaku masyarakat pedesaan (rural society).
7.       Sosiologi estetika, yang pokok bahasannya mencakup karya seni dan budaya.
        Salah satu dari karya nya yang terkenal di antaranya adalah Rules of Sociological Method (1895), yang banyak membahas tentang metodologi dalam penelitian klasik tentang “bunuh diri” (suicide) di berbagai kelompok masyarakat.
·         Daftar Pustaka
Pengantar sosiologi (Pemahaman fakta dan gejala permasalahan social: teori, aplikasi, dan pemecahannya) Elly M. Setiadi dan Usman Kolip. Penerbit: Kencana.

0 komentar:

Posting Komentar

 

The real story of silly girl Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | web hosting


김기범


심창민